Lelaki Juga Punya Hati

Banyak insan terutama adam kurang memperhatikan keadaan di sekelilingnya dengan perasaan meraka. Sebetulnya mereka juga punya perasaan tapi mereka tidak mau mementingkan itu, meraka fikir logika lebih baik dalam menyelesaikan segala macam permasalahan. 

Siapa bilang ? ? Lalaki tak punya perasaan ? Lelaki lebih mementingkan logika ? Sebetulnya mereka juga peka namun masih ada rasa enggan dan malu kalau terlalu mementingkan perasaan atau hati nurani. Tak usah jauh-jauh, saya misal, waktu saya duduk di bangku SMP ini apalagi di kelas 8. Saya merasakan bahwa saya ini orangnya sensitif, bila disinggung pasti saya masukkan hati dan selalu saya memutuskan suatu kebijakan bukan dengan logika tapi dengan perasaan. Dulu ada teman ku yang bilang langsung ke saya, waktu pelajaran evaluasi (Bimbingan Konseling) "Ahh, kakean ne,,..lebaii mung gur koyo ngunu mbok tulis, ra penting!" Ya begitulah, tapi saya tetap saja tak peduli dengan omongan mereka. Kadang saya juga berfikir apakah masalah kalau dipendam, tak mau diungkap akan dapat terpecahkan solusinya ? Apakah akan membuat hati kita ikhlas ? Dan kadang apakah dengan logika kita bisa tidak menyinggung hati, perasaan orang lain ? 

Perlu kita sadari, kebanyakan laki-laki juga ada yang seperti saya. Yang tahu maksud pemikiran dan keadaan seseorang. Tapi selalu saja kaum adam dicap sebagai manusia tak berhati. 

Perlu saya refresh. Sekali lagi, tidak semuanya laki-laki memilih berdasarkan logika, kadang mereka juga berdasar hati juga. Dan tak jarang kalau melihat laki-laki menangis (menangisi keadaan) di muka umum. Pastilah mereka mencari tempat yang lumayan sepi, dan hanya dia yang tahu. Tapi mereka juga punya hati. Tak jarang pula laki-laki benar-benar kecewa ketika cintanya di duakan atau diabaikan. Tapi sebetulnya mereka juga merasakan itu semua. Mohon untuk tidak terlalu over dalam berfikir...

Memang benar kata seorang filosof "Wanita adalah hatinya, dan Pria adalah otaknya" tapi tidak semua pria itu selalu 100% dengan logika.

Sudah dulu ya, pada kesimpulannya Lelaki juga punya hati ^^

posted under | 1 Comments

Raihlah Jika Kau Mampu

Artha adalah seorang anak orang kaya yang pintar, supel, dan dia mempunyai cita-cita sebagai wartawan seperti ayahnya. Tetapi ada suatu konflik yang membuat Artha marah, benci, kecewa, dengan ayahnya yang kebetulan juga bekerja sebagai wartawan. Berkisah di suatu kota kecil bernama Sudak.. Pak Arthur, panggilan sehari-hari ayah Artha, ditugaskan ke desa Sudak. Sebelumnya Artha ingin ikut untuk menemani ayahnya bekerja, agar Artha tahu seluk-beluk dibalik layar para wartawan. Tapi Pak Arthur tidak mengizinkan Artha untuk ikut. Artha marah besar, Artha membantah habis-habisan. Yang membuat tambah kecewa, ayahnya tidak pernah ada waktu untuk Artha.

“Ayolah, yah, Ayah tahu sendirikan aku ingin seperti Ayah? Menjadi seorang wartawan yang handal dan mahir dalam bersosialisasi. Aku sudah cukup besar untuk bisa menjaga diriku sendiri. Tapi mengapa ayah tidak mengizinkan aku ?” pinta Artha.

“Ahh, kau ini bikin repot ayah tahu tidak? Ayah ini sibuk sekali dan untuk menjadi wartawan itu tidak semudah yang kau pikirkan, Artha!” bantah Ayah.

“Ahh, Ayah tidak pernah mengerti perasaanku. Memangnya ayah maunya aku jadi apa?”

“Anak yang manis, sopan, dan patuh terhadap orang tua.”

“Ayolah yah! Aku ikut boleh tidak?”

“Tidak!” bantah ayah dengan kasar.

“Aish…” sambil pergi menuju kamar dia mengeluh marah. Hingga pintu kamar ditutup dengan keras.

“Janganlah kau seperti anak kecil, kau harus sudah dewasa dalam menerima ini semua, Ayah pergi dulu, jaga rumah.”

“TERSERAH” bantah Artha dengan kesal.

Di dalam kamar ia tertidur lelap, tanpa disadari dalam tidurnya itu ia bermimpi yang sangat aneh. Dia bermimpi tentang ayahnya yang tega meninggalkan anaknya-Artha- pergi ke USA, tepatnya di Los Angles untuk tugas wartawan tanpa sama sekali mempedulikan niat sang anak. Di saat ayahnya mau berangkat dia ditinggal tanpa pamit atau mencium kedua pipi mungilnya sebagai ucapan selamat tinggal. Dirumah Artha, Artha hanya duduk termenung dengan pikiran sedikit melamun. Tiba-tiba datanglah seorang wanita paruh baya, dia cantik nan lembut. Duduklah sang wanita itu disamping Artha. Dia berbicara dengan sangat bijak layaknya seorang ibu yang menasihati anaknya.

“Jika kau ingin mengambil seikat rumput di padang bukit, ambilah! Jika ada lumpur dihadapanmu, lewatilah! Sesungguhnya ada kebahagiaan dibalik perjuangan, dan ada penyesalan di balik keterpasrahan.” ucap wanita itu.

“Maksudmu apa?” tanya Artha dengan wajah yang sangat terheran.

Diulangilah kata-kata wanita tadi. Tetapi Artha masih saja bingung maksud dalam kata-kata itu.

“Mengapa aku harus datang ke sini?” tanya wanita itu dengan lembut.

“Mana aku tahu, kau tiba-tiba datnag mendekatiku!” jawab Artha dengan wajah lugu nan polos.

“Karena aku ingin membuatmu bangkit dari keterpurukan ini. Resapilah kata-kata yang tadi aku ucap. Jikalau kau sudah menemukan makna dari kalimat-kalimat tadi. Lakukanlah!”

“Bagaimana aku bisa melakukannya? Sedangkan aku saja masih tidak tahu apa maksut dari kalimat-kalimat anehmu tadi?”

“Jangan pernah kau mengatakan itu sulit sebelum kau mencoba, dan jangan kau mengatakan itu aneh sebelum rau merasakan.” Ucap wanita itu dengan sangat bijak.

Dengan langkah pasti, wanita itu perlahan-lahan menjauhi Artha yang sedang duduk menyendiri. Dengan meninggalkan sepatah kata “Renungilah” dia tiba-tiba menghilang.

Jam beker berbunyi, membangunkan tidur lelap Artha. Sudah puluk 15.00 WIB, dia teringat ada janji kerja kelompok dengan teman-temannya di rumah Dhila. Setelah rapi dan menata buku untuk nanti kerja kelompok, dia menatap kearah cermin yang berada tepat di depannya. Sembari menatap mata kosong nan masih bingung memikirkan arti petuah tadi.

Tersadarlah ia dari lamunannya, suara dari luar rumah memanggil-manggil namanya. Ternyata itu teman-temannya, ada Donni, Putri, Shinta, Rudin, dan Ikhsan. Segera ia bergegas keluar rumah, tak lupa pula ia mengunci pintu rumah.

Selama perjalanan Artha masih termenung melamun. Masih sama yang ia pikirkan, tentang arti petuah tadi di mimpinya. Putri mengagetkan Artha, sehingga lamunan yang telah ia bangun runtuh seketika.

“Diieerr, hayo nglamunin siapa?” teriak Putri.

“Ah, kau ini mengagetkanku saja. Aku tidak memikirkan siapa-siapa kok.”

“Tidak mungkin, nyatanya dari tadi kami asyik ngobrol kamu diam saja. Dan saat Shinta bertanya kepadamu kamu cuma diam saja, kalau tidak sedang memikirkan sesuatu alias melamun, lantas apa?”

“Aku sedang bingung dengan mimpiku tadi.”

“Memangnya kamu tadi mimpi apa?” tanya Rudin.

“Aku tadi mimpi ayahku meninggalkan aku ke Los Angles, USA. Dan aku sendiri di rumah. Tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya yang cantik dan lembut. Dia berkata padaku  Jika kau ingin mengambil seikat rumput di padang bukit, ambilah! Jika ada lumpur dihadapanmu, lewatilah! Sesungguhnya ada kebaagiaan dibalik perjuangan, dan ada penyesalan di balik keterpasrahan.

“Sepertinya aku tahu yang dimaksut.” ucap Rudin.

“Apa? Tolong bantu aku menemukan arti petuah itu!” pinta Artha

“Sebentar kamu punya cita-cita sebagai wartawan bukan? Seperti pekerjaan ayahmu?”

“Iya, tapi akhir-akhir ini aku mengurungkan niatku, karena ayahku sam sekali tidak mempedulikan keinginanku itu.”

“Nah itulah mengapa wanita itu berkata kepadamu demikian. Karena jika kamu mau simak kata demi kata, kalimat demi kalimat kamu akan mengerti. Dari kalimat pertama ia menyebutkan Jika kau ingin mengambil seikat rumput di padang bukit, ambilah! Itu bermakna jika kamu ingin menjadi wartawan yang hebat, maka lakukanlah, sebagaimana keinginan kamu itu diibaratkan sebagai rumput.”

“oo,..” ucap teman-teman serentak.

“kalimat kedua berbunyi apa?”

Jika ada lumpur dihadapanmu, lewatilah!

“itu bermakna lumpur itu ayahmu, maka jika ada lumpur kebanyakan orang tidak mau melewati. Tapi kalau itu demi mencapai apa yang kamu inginkan, lakukanlah, walaupun itu membuat kamu kotor.”

“Wah hebat sekali kamu, Din!” puji Ikhsan.

“Sudahlah, kalimat selanjutnya?”

Sesungguhnya ada kebaagiaan dibalik perjuangan

“Kalau kamu ingin berjuang dengan keras, maka pasti ada kebahagiaan di akhir perjuangan. Selanjutnya?”

dan ada penyesalan di balik keterpasrahan

“Dan diakhir dari kepasrahanmu, tanpa adanya perjuangan pasti penyesalan yang akan kamu dapati. Kamu sudah mengerti?”

“Jadi maksut dari wanita itu, ingin memnbuat aku bangkit dari keterpuruanku selama ini?”

“Mungkin itu bisa.”

“Terima kasih ya teman-teman. Kalian sudah membantuku dalam menemukan arti dari petuah itu.”

“Ah, tidak apa-apa. Kita ini kan teman seperjuangan.” ucap Donni.

Dan terungkaplah sudah misteri mimpi Artha tersebut. Dan di dalam diri Artha, ia berjanji akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa mewujudkan impiannya dan membuktikan kepada ayahnya kalau dia itu tidak selemah yang ia kira.

 

 

posted under | 0 Comments

Lihat Lebih Dekat

Hati sedih
hatiku gundah
tak ingin pergi berpisah lagi. . . .
Hatiku bertanya
hatiku curiga
Mungkinkahku temui kebahagiaan seperti disini
Sahabat yang slalu ada dalam suka dan duka
Sahabat yang slalu ada dalam suka dan duka

huhuhuhu. . . . . . .


Tepat yang damai
kala ku terjaga
dalam tidurku yang lelap


Pergilah sedih
Pergilah resah
Jauhkanlah aku dari
Salah prasangka

Pergilah gundah
Jauhkan resah
Lihat segalanya lebih dekat
Dan 'kubisa menilai lebih bijaksana


Mengapa bintang bersinar. . .
Mengapa air mengalair. . .
Mengapa dunia berputar. . .
Lihat segalanya lebih dekat
Dan kau akan mengerti

posted under , | 0 Comments

Rintihan Hati

Ku lelah dengan cintamu
Kau tak pernah hargai diriku
Sesal tiada arti
untuk cinta yang terbalas pedih
Mozaik cinta, berliku tajam
Telah menjadi saksi
Sang Korban Percintaan

posted under | 1 Comments

Dewan Pramuka Penggalang Gugus Depan SMP Negeri 1 Wonogiri 01.037/01.038

Pada tanggal 14 Agustus 2009 hari pertama Kemah Karya Bhakti dan Pelantikan Pramuka Ramu serta Pelantikan Dewan Pramuka Penggalang masa bhakti 2009/2010. Kami 42 insan disatukan di Pramuka dengan satuan terpisah (putra sendiri, putrid sendiri) mempunyai satu komitmen bersama, mensukseskan Pramuka SMP Negeri 1 Wonogiri bukan hanya ditingkat Kabupaten tapi luar Kabupaten itu.

Setelah resmi menjadi Dewan Pramuka Penggalang (DP), kami melaksanakan kewajiban kami sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah berlaku. Seperti halnya membantu Pembina dalam melaksanakan ekstrakulikuler Pramuka, wadah organisasi yang dibentuk oleh para Pramuka dalam lingkup tertentu, biasanya dalam lingkup Gudep (Gugus Depan). Sesuai dengan Peraturan Kwartir No.051 tahun 1987, bahwasannya Pramuka memiliki suatu organisasi dengan pembagian-pembagian bidang tertentu yang sesuai dengan kemampuannya.

Maka dari itu Dewan Pramuka Penggalang masa bhakti 2009/2010 dipilih secara selektif. Karena tanggungjawab atau amanah yang diampu sangat berat dan harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Dalam Pramuka struktur organisasinya berbeda dengan yang lain biasanya Pemimpin dalam sebuah organisasi itu dinamakan Ketua Umum, tapi ika di Pramuka pemimpin itu dinamakan Pratama (Pemimpin Regu Utama). Dalam organisasi lain orang yang mengurusi soal administrasi dan kesekretariatan itu dianamakan Sekretaris, tapi jika di Pramuka dinamakan Kerani. Dalam organisasi biasa orang yang berhubungan dengan pemasukan dan pengeluaran dana/uang dinamakan Bendahara, tetapi jika di Pramuka dinamakan Juru Uang. Nah, disini bedanya struktur organisasi Pramuka dengan organisasi lainnya, yaitu di Pramuka ada sebuah jabatan bernama Mangku Adat. Tugas Mangku adat disini lebih berat dari pada Pratama atau Wapratama (Wakil Pemimpin Regu Utama), karena Mangku Adat harus bisa menciptakan suasana yang harmonis, rukun antar sesame DP, dan menegakkan kedisiplinan. Untuk lebih jelasnya silahkan browsing tuh di internet apa peran dan fungsi dari organisasi Pramuka, saya Cuma bisa menyampaikan sedikit yang saya tahu mengenai Struktur Organisasi Pramuka.

Namanya saja Dewan Penggalang, sudah ada jabatannya sekarang tinggal siapa sih yang menduduki sebagai Pratama Putra dan Pratama Putri SMP Negeri 1 Wonogiri Gudep 01.037/01.038 itu?? Nah saya akan beri daftar Pengurus Dewan Penggalang Putra dan Putri.

  1. Struktur Dewan Pramuka Penggalang Putra :

Pengurus Inti Dewan Pramuka Penggalang Putra :

1. Pratama : Fuad Baharudin (8 RSBI A)

2. Wapratama : Anggo Widcaksana Ilmawan (8A)

3. Kerani : Yusakti Rizki Bramantyo (8 RSBI B)

4. Juru Uang : Muh. Abduh Willy Eko P. (8 RSBI B)

5. Mangku Adat : Neo Surya Dhesanta (8 RSBI B)

Bidang Dewan Pramuka Penggalang Putra :

1. Bidang Bina Organisasi :

· Ketua : Aldade Ikhsan (8D)

· Wakil Ketua : Hafid Aji Prasetyo (8 RSBI B)

2. Bidang Bina Sumber Daya Manusia :

· Ketua : Aldade Ikhsan (8D)

· Wakil Ketua : Muh. Abduh Willy Eko P. (8 RSBI B)

3. Bidang Bina Masyarakat :

· Ketua : Luthfi Drajanta (8 RSBI B)

· Wakil Ketua : Septian Adi Marsanto (8 RSBI A)

4. Bidang Bina Rumah Tangga :

· Ketua : Muh. Hafizh Izzaturrahim (8 RSBI B)

· Wakil Ketua : Nugroho Fithri Utomo (8 RSBI B)

· Kerani : Carolus Bhekti Noventa (8 RSBI A)

5. Sub. Bidang Teknik Kepramukaan :

· Ketua : Drajad Ulung Rachmanto (8 RSBI A)

· Wakil Ketua : Yusakti Rizki Bramantyo (8 RSBI B)

6. Sub. Bidang Giat Operasional :

· Ketua : Rachmat Santoso (8E)

· Wakil Ketua : Iwan Adi Luhung (8B)

7. Sub. Bidang Penelitian dan Evaluasi :

· Ketua : Rachmat Fajar Tripahara (8B)

· Wakil Ketua : Aga Rohima Nusantara (8 RSBI A)

8. Sub. Bidang Pembinaan dan Pengembangan

· Ketua : Miracle Pulung Suko S. (8D)

· Wakil Ketua : Alvian Nour Setiawan (8B)

9. Koordinator Kelas :

· Sulistyo Joko Purnomo (8B)

· Hafidz Nur Pradana (8B)

· Belgica Banda J. (8B)

· Laksana Segara (8C)

· Ismail Nur Fadilah (8E)

II. Stuktur Dewan Pramuka Penggalang Putri :

Pengurus Inti Dewan Penggalang Putri :

1. Pratama : Eko Kurnia Putri (8 RSBI B)

2. Wapratama : Hosiana Oktaviany Winaris (8 RSBI A)

3. Kerani : Angkyn Widcaksana Ilmawati (8D)

4. Juru Uang : Syuraidla Septya Astutiningsih (8E)

5. Mangku Adat : Indah Rahmatul Ummah (8D)

Bidang Dewan Pramuka Penggalang Putri :

1. Bidang Bina Organisasi :

· Ketua : Annisa Nur Afiffah (8 RSBI B)

· Wakil Ketua : Kirana Rainy Rakhmi (8 RSBI B)

2. Bidang Bina Sumber Daya Manusia :

· Ketua : Clara Shinta Wijayanti (8 RSBI B)

· Wakil Ketua : Putri Gytha Ariani (8A)

3. Bidang Bina Masyarakat :

· Ketua : Agnes Martika Kinasih (8C)

· Wakil Ketua : Kunthi Ratna Kawuri (8 RSBI B)

4. Bidang Bina Rumah Tangga :

· Ketua : Salafiyah Isnawati (8 RSBI B)

· Wakil Ketua : Irma Wahyu Lupita (8A)

5. Sub Bidang Tehnik Kepramukaan :

· Ketua : Rizky Widyasaputri (8 RSBI B)

· Wakil Ketua : Safa Hikmah Islami (8 RSBI B)

6. Sub Bidang Giat Operasional :

· Ketua : Lintang Kusumaratri (8 RSBI B)

· Wakil Ketua : Yunizar Ika Purnamaningtyas (8 RSBI A)

7. Sub Bidang Penelitian dan Evaluasi :

· Ketua : Maisan Nafi’ (8 RSBI A)

· Wakil Ketua : Maeswadhita Julian P. (8 RSBI B)

8. Sub Bidang Pembinaan dan Pengembangan

· Ketua : Ratih Rinda Winaoki (8 RSBI B)

· Wakil Ketua : Erlita Megawati (8 RSBI A)

9. Koordinator Kelas :

· Mutiana Agustin Sholikhah (8A)

· Iin Mutea Indriani (8B)

· Frieda Ika Safitri (8 RSBI A)

posted under | 9 Comments
Postingan Lama

Mata Pelajaran apakah yang tidak anda sukai?

About Me

Foto saya
Wonogiri, Wonogiri, Indonesia
Aku adalah Neo. Neo belum tentu aku.

Followers


Recent Comments