Derita Anak Yang Tertimpa Musibah

Dinginnya embun pagi hari itu
Menusuk hingga ke tulang putihku
Membangunkanku dari tidur lelapku
Terdengar suara rintihan anak kecil menangis di depan jazat yang telah terbujur kaku
Tak kuasa menahan perih tetesan darah
Menatap cakrawala serambi berdoa memohon kepada sang Khalik
Jari tangan mereka gemetar bak sedang tergunjang
Tanah kampung mereka telah rata bagaikan kota hampa yang diterjang angin topan
Orang yang ia sayangi telah pergi entah dimana
Dan tak akan pernah kembali lagi
Mereka sendiri
Didampingi dengan dinginnya emnbun yang merasuk ke tulang putih pucat itu
Muka mereka pucat pasi
Bibir mereka kering nan gemetar
Mata mereka bangkak bagaikan telah tertonjok hantaman keras
Mereka merindukan kasih dan cinta
Mereka merindukan pelukan hangat dari keluarga mereka
Mereka merindukan tawa nan ceria bersama teman-temannya
Tapi
Sekarang kasih dan cinta itu telah tiada
Sekarang pelukan itu telah sirna
Tawa nan ceria itu telah binasa
Yang ada cuma kenangan indah lalu yang ia kenang
Segelincir cobaan yang sangat memikul hati
Harus ia lewati dan ia jalani
Tanpa ada seseorang di sampingnya…

Karya : Neo Surya Dhesanta

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Followers


Recent Comments